Pungli Murid SD Negeri 095256 Pematang Bandar, Oknum Kasek dan Korwilnya Kompak Bungkam

SIMALUNGUN - Berbagai tudingan miring ditujukan kalangan publik kepada pihak SD Negeri 095256 Pematang Bandar, pasca terungkapnya aksi pengutipan liar sejumlah uang dengan berbagai modus terhadap siswa-siswinya.

Meskipun, pihak SD Negeri 095256 Pematang Bandar itu sangat memahami aturan dan peraturan yang selayaknya dipatuhi. Bahkan, sanksi tegas terhadap aksi pungli itu diketahui, namun bagi Kepala Sekolah Bertha Liseria boru Siagian bukanlah sebuah masalah.

Baca juga: Usai Bongkar Muatan, Supir Warga Aek Loba Tewas Terjepit Truck di PT HBM Bahal Batu

Bahkan, hingga berita ini berkali-kali dilansir ke publik, terkesan pihak SD Negeri 095256 Pematang Bandar dan Koordinator Dikjar Kecamatan Pematang Bandar tidak bersedia menyampaikan klarifikasi dan hal ini sangat disesalkan kalangan publik.

Baca juga: Dokter Sunardi Sempat Tabrak Satu Mobil Sebelum Dihentikan Timah Panas Densus 88

Hal ini juga ditanggapi Benny T Panjaitan dan menyampaikan, keprihatinan masyarakat terhadap masivnya aksi pungli kepada jurnalis indonesiasatu.co.id saat ditemui di seputaran Kota Perdagangan, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, Senin (110/09/2023) sekira pukul 17.00 WIB.

Menurut, aktivis sosial kontrol yang juga aktif berprofesi sebagai jurnalis pada salah satu media online, Benny T Panjaitan kembali mengungkapk
an, oknum pelaku pengutipan liar yang berstatus Aparatur Sipil Negara menambah citra buruk di sektor pendidikan.

Baca juga: Grebek Rumah Pengedar di Serbelawan, Sat Narkoba Polres Simalungun Amankan 24 Paket Sabu

"Padahal, secara signifikan mesti disadari bahwa, pemerintah sangat fokus terhadap peningkatan kesejahteraan para guru. Prilaku oknum pungli terhadap siswa-siswinya terkesannl tidak bermoral dan menjatuhkan martabat profesi tenaga pendidikan, " sesal Panjaitan.

Baca juga: Pencurian TBS Kelapa Sawit Marak, Capaian Target Hasil Produksi PTPN IV Kebun Mayang Diragukan

Setiap ASN, lebih lanjut Benny T Panjaitan menerangkan, oknum yang menjadi Abdi Negara itu telah berikrar dan bersumpah dalam melaksanakan tugasnya dengan jujur, amanah dan beretika. Namun, masih saja ada oknum yang digaji dari rakyat berprilaku tidak terpuji.

"Kita tidak tau, apakah oknum yang menyampaikan ikrar dan sumpah jabatan itu disebutkan urat urat malu pada tubuhnya sudah korsleting semua, sehingga tindakan itu baginya normal-normal saja, " pungkas Panjaitan.

Baca juga: Jelang Libur Lebaran, Anggota DPRD-SU Minta Kepolisian Sumatera Utara Antisipasi Pungli di Objek Wisata Danau Toba

Sementara, Kepala Sekolah SD Negeri 095256 Pematang Bandar Bertha Liseria boru Siagian terkesan kompak dengan Korwil Dikjar Kecamatan Pematang Bandar R boru Nainggolan dihubungi melalui pesan percakapan selularnya terkesan bungkam.

Di sisi lain, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun Sudiahman Saragih Sumbayak hingga berita ini dilansir kepada publik belum berhasil dimintai tanggapannya..

Sebelumnya, Informasi diperoleh terkait aksi pungli terjadi di Sekolah Dasar Negeri 095256, Kelurahan Pematang Bandar, Kecamatan Pematang Bandar, Kabupaten Simalungun, Kamis (07/09/2023), sekira pukul 16.49 WIB.yang lalu.

Hal ini diungkapkan, salah seorang wali murid meminta identitas dirinya tidak dimuat demi kenyamanan anak bersekolah mengungkapkan, kebijakan oknum Kepala Sekolah melakukan pengutipan uang dari 140 an jumlah siswa-siswi SDN 095256  dengan berbagai dalih.

Baca juga: Marak Judi Tebak Angka di Simalungun, Bandar Togel Dituding Kebal Hukum

"Oknum Kepala Sekolah tidak beretika dan tidak profesional, melakukan kutipan ilegal terhadap muridnya. Padahal kita semua tau, pemerintah melarang adanya kutipan di sekolah, " sebut pria selaku wali murid melalui sambungan percakapan selular.

Selaku wali murid, Ia menerangkan, terkait pungli ditetapkan pihak sekolah senilai Rp 10.000, - / siswa dengan berbagai dalih antara lain, keperluan guru yang purna bhakti, cetak lembaran rapor dan peringatan hari guru serta dalih lainnya.

"Tidak ada musyawarah, apalagi kesepakatan antara pihak Komite Sekolah dengan kami orang tua muridnya dan biar bagaiamanapun harus kami bayar, agar anak kami merasa nyaman bersekolah, " tandasnya.