SIMALUNGUN - PT Perkebunan Nusantara IV, Distrik I, Unit Kebun Mayang baru-baru ini telah melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan atau Corporate Social Responsibility (CSR ; red) kepada masyarakat sekitar wilayah perkebunannya.
Sebelumnya diketahui, pihak PTPN IV Distrik I Unit Kebun Mayang menyalurkan dana CSR. Selanjutnya, alokasi anggaran CSR melalui pihak rekanannya melaksanakan pengaspalan jalan jenis Hotmix, sepanjang 80 meter dan lebarnya 3 meter.
Informasi diperoleh, soal pengaspalan Hotmix diselesaikan pihak rekanan PTPN IV sebulan lalu, tepatnya di lintasan jalan dari arah Kebun Mayang menuju ke Huta I, Nagori Boluk, Kecamatan Bosar Maligas, Rabu (18/01/2023) sekira pukul 14.00 WIB.
"Kurang tau pastinya, jelasnya selesai diaspal pada bulan Desember 2022 yang lalu. Jalan ini baru sebulan umurnya, tetapi kondisi hotmix amblas dan aspalnya pecah, " kata pria mengaku warga setempat saat ditemui.
Kemudian, warga menuturkan, terkait pengerjaan dilakukan pihak rekanan PTPN IV, tanpa profil permukaan tanah, bahu jalan tidak rata dan proses pemadatan tidak maksimal, sehingga permukaan ruas jalan bergelombang dan aspal retak, bahkan terkelupas.
"Kalau CSR, harus ada plank informasinya. Menurut kami, pelaksana proyek ini tidak profesional dan mau untung besar. Sedangkan, Manajemen Kebun Mayang tidak mengawasi. Padahal, angkutan milik PTPN IV yang melintas di jalan ini, Bang, " ujar pria berambut pendek itu.
Baca juga:
Bakamla RI Bangun 60 Rumah Susun di Batam
|
Sementara, salah seorang penggiat sosial mengatakan, proyek jalan hotmix itu tidak mengacu pada spek teknis dan disinyalir pihak rekanan melakukan manipulasi volume pekerjaan, terutama pada ketebalan aspal hotmix.
"Sebelumnya jalan ini ditimbun material sirtu sesuai komposisinya dan pemadatan jelas tidak akurat serta ketebalan aspal ini terlihat jelas tidak sesuai Kerangka Acuan Kerja yang ditentukan, " kata Sawal kepada awak media ini.
Kemudian, Sawal menerangkan, pihak PTPN IV dalam hal penentuan rekanan tidak melalui mekanisme yang ditentukan, tetapi atas dasar kepentingan oknum pejabat di PTPN IV yang tidak mempertimbangkan, bahwa CSR sepatutnya bermanfaat bagi masyarakat.
"Proses lelang pengadaan barang dan jasa di perusahaan BUMN ini main hunjuk berdasarkan kepentingan dan bisa jadi pihak rekanannya tidak memenuhi kriteria persyaratan proyek infrastruktur, " pungkas Sawal.
Terpisah, Direktur PTPN IV Sucipto Prayetno melalui Manajer Unit Kebun dan PKS Mayang Januar Saragih dalam pesan percakapan selular dikonfirmasi terkait anggaran CSR berupa pengerjaan infrastruktur jalan tidak sesuai spek teknis.
Namun, Manajer Unit Kebun dan PKS Mayang hingga rilis berita ini dilansir kepada publik, sangat disesalkan, enggan menanggapi konfirmasi tentang alokasi anggaran CSR, demi tanggung jawab sosial di Nagori Boluk, Kecamatan Bosar Maligas, Kabupaten Simalungun.