SIMALUNGUN - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) pusat bekerjasama dengan Pemkab Simalungun melalui Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik (Kesbangpol) melaksanakan kegiatan Dialog Kolaborasi Pembumian Pancasila di Tanoh Habonaron Do Bona Kabupaten Simalungun.
Kegiatan itu berlangsung di Auditorium Radjamin Poerba Universitas Simalungun (USI) Pematangsiantar, Selasa (20/9/2022).
Bupati dalam sambutannya menyampaikan bahwa seluruh masyarakat Simalungun apresiasi yang setinggi-tinggi atas kehadiran kepala BPIP bersama rombongan yang telah sampai di Kabupaten Simalungun.
"Kenapa Simalungun dipilih sebagai lokasi dialog, silahturahmi terkait dengan masalah pembumian Pancasila itu di seluruh Indonesia, karena Simalungun ini sebagai miniaturnya Indonesia, "kata Bupati.
"Dan ini sudah teruji dari dulu bahwa keberagaman dan perbedaan bukan menjadi masalah di Kabupaten Simalungun. Itu tentu dilandasi oleh dasar negara kita Pancasila yang membuat Simalungun tidak mempermasalahkan perbedaan, ”sambung Bupati.
Disampaikan Bupati, Kehadiran kepala BPIP tentu membawa angin segar buat Kabupaten Simalungun. “Ternyata Simalungun itu hebat, Simalungun itu ditengah kebergamannya mereka terus bersatu dibawah panji-panji Pancasila, ”kata Bupati.
Terkait dengan tambahan mata pelajaran Pancasila bagi peserta didik agar lebih memahami Pancasila, Bupati Simalungun mengatakan bahwa, mata pelajaran Pancasila telah ada, hanya saja doktrin Pancasila lebih melekat di ank-anak kita mulai TK, SD, SMP, SMA sampai perguruan tinggi perlu untuk kedepan ini.
"Kami dari Pemkab Simalungun sudah memprogramkan sebelum masuk proses belajar, Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 harus di bunyikan, "tandas Bupati.
Kepada mahasiswa/i USI, Bupati meminta agar menjadi garda terdepan menjaga kelestarian Pancasila di bumi Habonaron Do Bona ini.
Sebelumnya, Deputi Hubungan Antar Lembaga Sosialiasi Komunikasi dan Jaringan, Prakoso menyampaikan, Pancasila sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harus diimplementasikan, diaktualisasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Termasuk masyarakat yang ada di Kabupaten Simalungun ini, maka BPIP bekerjasama dengan stakeholders yang lain dalam hal ini Bupati Simalungun dan Forkopimda, dan dibawah naungan kepala BPIP hadir di Kabupaten Simalungun untuk menguatkan nilai-nilai untuk membumikan dan mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila betul-betul hadir dan menguatkan NKRI, kata Prakoso.
Dengan kehadiran BPIP di Kabupaten Simalungun, Prakoso berharap kita sebagai NKRI yang berdasarkan Pancasila mempunyai cita-cita luhur yang berkeadilan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia.
"Maka nilai-nilai Pancasila ada di tengah-tengah masyarakat Kabupaten Simalungun. Salam Pancasila, "kata Prakoso.
Kemudian, Prakoso menyampaikan bahwa Pemerintah Pusat telah mengeluarkan PP No 4 Tahun 2022, dimana mata pelajaran Pancasila menjadi kurikulum wajib mulai tahun 2022, "kata Prakoso menimpali.
Kepala BPIP Prof. KH Yudian Wahyudi dalam bimbingan dan arahan nya antara lain memperkenalkan salam Pancasila.
"Jadi Salam Pancasila itu sebagai salam pemersatu kebangsaan bukan sebagai salam pengganti salam keadagamaan, ”kata Yudian.
Dikatakan, per 31 Agustus 1945 Presiden Soekarno menerbitkan maklumat X110 memperkenal salam pemersatu yaitu salam merdeka.
"Nah sekarang Indonesia sudah merdeka, padahal kemajuan kita ini sangat banyak. Oleh karena itu beliau (Presiden Soekarno) ingin ada satu salam pemersatu kebangsaan. Kemudian ini dikenalkan kembali oleh Ibu Megawati Soekarno Putri 2017 disesuaikan menjadi salam Pancasila, ”kata Yudian sembari mencontohkan salam Pancasila.
Kegiatan itu antara lain dihadiri oleh Wakil Bupati H Zonny Waldi, Wakapol Polres Simalungun Kompol Efianto, mewakili Kajari Asor Olodaiv, Direktur Hubungan Antar Lembaga dan Kerjasama Elfrida Herawati Siregar SP, MM, Rektor USI Dr Corry Purba MSi selaku Ketua Jejaring Panca Mandala (JPM) Simalungun, Staf Ahli Bupati dan pimpinan OPD di Lingkungah Pemkab Simalungun, Kaka Kemenag Ahmad Sofyan, Pimpinan Gereja, Tokoh Adat Simalungun, Ketua MUI H Darjat Purba, Ketua FKUB Nurdin Panjaitan, Pimpinan Ormas Islam, pimpinan universitas yang di Kabupaten Simalungun dan mahasiswa/i USI.